Langsung ke konten utama
HAKIKAT PERKEMBANGAN



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik


DOSEN : EVI OKTRIANTY,M.Pd
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Nurul Resmiati (115011616)
Hilda Lestari (115011613)



KAMPUS STIT AT-TAQWA KPAD JL.INTEDANS NO.77S
KPAD GEGER KALONG BANDUNG 40153
2016
 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas),anak didik didefinisikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,jenjang dan jenis pendidikan tertentu.[1]
Anak didik merupakan sumber daya terpenting dalam proses pendidikan dan pengajaran.Anak didik bisa belajar tanpa guru,namun guru tidak bisa mengajar tanpa anak didik.Meskipun pada dasarnya anak didik bisa belajar tanpa guru,Namun tetap saja guru yang menjadi sosok terbaik dalam pengoptimalan proses pertumbuhan dan perkembangan anak didik.Pertumbuhan dan perkembangan memiliki kaitan yang sangat erat.Walaupun berbeda,keduanya tetap beriringan dalam proses kedewasaaan anak didik.
            Dalam dunia pendidikan,para pendidik telah dituntut untuk memahami berbagai perkembangan yang terjadi pada peserta didik dalam setiap fase perkembangannya.Sehingga pendidik mampu memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.Namun,Perkembangan pada peserta didik seringkali dilupakan, menganggap bahwa perkembangan hanyalah terjadi pada umur-umur tertentu saja.Karena minimnya pengetahuan pendidik akan pentingnya mengetahui perkembangan peserta didik.
            Pada dasarnya perkembangan merupakan suatu proses perubahan dalam diri individu atau orgasme,baik fisik (jasmaniyah) maupun psikis (rohaniyah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,progresif dan berkesinambungan.Perkembangan terjadi dalam berbagai ranah seperti biologi (perubahan jasmani),sosial (perubahan hubungan sosial),emosional,dan kognitif.
Proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai fase usia tua. Dalam menempuh setiap fase tersebut, terdapat tugas-tugas perkembangan yang seyogyanya setiap individu harus dapat menuntaskannya.  Setiap fase atau tahap pada perkembangan individu meliputi kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan tertentu. Jika setiap anak yang berada dalam periode perkembangan itu dapat memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri khas kemampuan bertingkah laku pada periode itu, maka anak tersebut memiliki perkembangan yang sempurna.

            Akan tetapi tidak setiap anak dapat mengalami perkembangan yang sempurna, permasalahan bagi manusia akan semakin kompleks ketika mereka menginjak usia remaja, pada masa remaja itulah mereka mulai mengenal lingkungan atau masyarakat yang lebih luas yang selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang lebih rumit yang memerlukan penanganan yang sangat serius. Permasalahan bagi peserta didik timbul baik dari intern ataupun ekstern yang keseluruhannya sangat mengganggu pada proses belajar dan pembelajaran peserta didik di usia seperti itu. Keingintahuan pada usia remaja sangatlah besar karena pada masa itu mereka masih mencari jati diri dan figur yang di idolakan oleh mereka.

Oleh karena itu, bagi seorang pendidik haruslah tahu keadaan peserta didiknya dan harus bisa mengarahkan pada hal-hal yang positif sehingga peserta didik pada usia remaja akan terarah pada hal-hal yang positif, pendidik juga harus mengetahui gejala-gejala yang terdapat pada peserta didik usia tersebut dan bisa memberikan solusi yang terbaik dalam menghadapi keadaan peserta didik seperti itu maka oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai pengertian perkembangan, ciri-ciri perkembangan dan prinsip-prinsip perkembangan peserta didik.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan hakikat perkembangan beserta ciri-ciri dan prinsip-prisip perkembangan itu sendiri.


B.    Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan?
2.     Apa ciri-ciri perkembangan?
3.     Bagaimana prinsip-prinsip perkembangan?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui hakikat perkembangan
2.     Mengetahui ciri-ciri perkembangan
3.     Memahami prinsip-prinsip perkembangan



















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Perkembangan
Pada dasarnya perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis.Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma),dan hasil dari  interaksi proses biologis dan genetika dengan lingkungan.Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis  individu,seperti perkembangan kognitif,emosi,sosial dan moral.
Perkembangan kognitif  ialah perubahan kemampuan mental seperti belajar,memori,menalar dan bahasa.Emosi adalah suatu respon terhadap perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.[2] Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Sedangkan perkembangan moral  tidak jauh berbeda dengan  perkembangan sosial, sebab perilaku moral pada umumnya merupakan unsur fundamental dalam bertingkah laku sosial. Seorang siswa hanya akan berperilaku sosial tertentu secara memadai apabila menguasai pemikiran norma perilaku moral yang diperlukan.
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi,masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.[3]
Pada dasarnya,perkembangan dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme,baik fisik (Jasmaniyah) maupun psikis (Rohaniyah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,progresif dan berkesinambungan”[4].
Yang dimaksud dengan sistematis,progresif dan berkesinambungan adalah sebagai berikut:
1.      Sistematis;berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhio antara bagian-bagian organisme ( Fisik dan Psikis ) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.Contoh:Kemampuan berjalan seiring dengan matangnya otot-otot kaki.
2.     Progresif ;berarti perubahan yang bersifat maju,meningkat,mendalam atau meluas baik secara fisik maupun psikis.Contoh:terjadinya perubahan proporsi dan ukuran fisik anak  ( dari pendek menjadi tinggi ).
3.     Berkesinambungan;berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan,tidak terjadi secara kebetulan.Contoh:Untuk mencapai masa dewasa,individu harus melalui masa remaja,anak,kanak-kanak,bayi dan masa konsepsi.[5]

B.   Ciri-Ciri Perkembangan
Ciri-ciri perkembangan setiap individu yaitu:
1.      Terjadinya perubahan ukuran
Aspek fisik          : perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ lainnya.
Aspek psikis       : bertambahnya perbendaharaan kata dan semakin matangnya kemampuan berfikir, mengingat, dan mengajukan imajinasi kreatif.          
2.      Terjadinya perubahan proporsi
Aspek fisik          : proporsi tubuh anak akan berubah sesuai dengan fase perkembangannya.
Aspek psikis       : perubahan imajinasi dan fantasi ke realitas, dan perubahan perhatian yang dulunya hanya pada diri sendiri akan beralih sedikit demi sedikit pada orang lain.
3.      Lenyapnya tanda-tanda lama
Aspek fisik          : lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak-anak) yang terdapat pada dada, rambut, dan gigi susu.
Aspek psikis       : lenyapnya masa mengoceh, bentuk gerak-gerik kanak-kanak  (seperti mengakak) dan perilaku impulsif (melakukan sesuatu tanpa berfifikr dahulu).

4.      Munculnya tanda-tanda baru
Aspek fisik          : tumbuh dan pergantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia remaja baik primer maupun skunder.
Aspek psikis       : berkembangnya rasa ingin tahu terutama pada bidang ilmu pengetahuan, lingkungan, agama, alam, nilai dan moral.[6]

C.   Prinsip-prinsip Perkembangan

1.     Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process).
Individu secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan, baik fisik maupun psikis berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.
2.    Semua aspek perkembangan saling memengaruhi.
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual, emosi, sosial, maupun moral spiritual, satu sama lainnya saling memengaruhi. Pada umumnya terdapat korelasi yang positif antara aspek-aspek tersebut. Apabila anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti: kecerdasan dan emosinya. Begitu pula, apabila perkembangan spiritualis keagamaan anak kurang baik, maka anak akan berkembang menjadi seorang yang berkarakter atau kepribadian yang tidak baik.
3.    Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu.
Menurut yelon dan weinstein (1977) pola perkembangan itu sebagai berikut.
a.     Cephalocaudal (perkembangan itu dimulai dari kepala ke kaki, artinya yang matang duluan itu adalah bagian atas kemudian ke bagian bawah, dan tidak mungkin terbalik), dan proximodistal (perkembangan itu bergerak dari tengah: seperti paru-paru dan jantung, ke pinggir:tangan).

b.     Struktur mendahului fungsi, yang berarti bahwa anggota tubuh individu akan berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata dapat melihat setelah otot-ototnya matang.

c.      Perkembangan itu berdiferensiasi, yang berarti bahwa perkembangan fisik maupun psikis berlangsung dari umum ke khusus (spesifik). Contoh:

1.      Bayi menendang-nendangkan kakinya secara sembarangan sebelum dia dapat mengoordinasikannya untuk merangkak atau berjalan;
2.     bayi melihat benda-benda yang  lebih besar sebelum dia dapat melihat benda-benda kecil;
3.     bayi  mengoceh sebelum dapat mengucapkan kata-kata yang berarti;
4.     bayi menunjukkan rasa takut yang umum terhadap semua orang atau benda yang asing baginya, kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi lebih tertuju kepada hal-hal tertentu.

d.     Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak,yang berarti bahwa perkembangan itu berproses dari kemampuan berpkir tampak menuju ke tak tampak.

e.     Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme, yang berarti bahwa pada mulanya seorang anak hanya memerhatikan dirinya sebagai pusat, atau hanya mementingkan dirinya sendiri. Melalui pengalamannya bergaul dengan orang lain, sikap egosentrisnya secara perlahan-lahan  berubah menjadi perspektivis (mulai memerhatikan kepentingan orang lain).

f.      Perkembangan berlangsung dari out-control ke inner-control, yang berarti bahwa pada awalnya anak sangat tergantung pada pengawasan atau bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan untuk melakukan suatu kegiatan yang terkait dengan kedisiplinan. Seiring dengan bertambahnya pengalaman tentang dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai-nilai, baik di lingkungan.


4.    Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
Perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat ada yang lambat). Contoh:
a)    Otak mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6-8 tahun.
b)    Tangan,kaki dan hidung mencapai pertumbuhannya yang maksimum pada usia remaja.
c)     Imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.




5.    Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
Contoh:
a.     Sampai usia 2 tahun,anak memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara.
b.     Pada usia 3-6 tahun,perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial.

6.    Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan.
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani kehidupannya yang normal dan  berusia panjang,individu akan mengalami masa atau fase perkembangan:Masa konsepsi,bayi,kanak-kanak,anak,remaja dan dewasa.
Tahapan perkembangan manusia itu dijelaskan dalam Al-quran surah Al-hajj ayat 5
“Hai manusia,jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan,maka ketahuilah sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari tanah (turab),kemudian dari tetesan mani (nutfah),kemudian segumpal darah (alaqah),kemudian struktur daging (mudhgah) yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,agar kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan dalam rahim siapa yang kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan,kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi,kemudian berangsur-angsur kamu menjadi dewasa,dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan adapula yang diperpanjang umurnya sampai pikun,supaya tidak diketahui lagi sesuatupun yang dulu diketahuinya.”[7]















BAB III
KESIMPULAN
Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas),anak didik didefinisikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Perkembangan merupakan suatu proses perubahan dalam diri individu atau orgasme,baik fisik (jasmaniyah) maupun psikis (rohaniyah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,progresif dan berkesinambungan.Perkembangan terjadi dalam berbagai ranah seperti biologi (perubahan jasmani),sosial (perubahan hubungan sosial),emosional,dan kognitif.
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi,masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.  
Ciri-ciri perkembangan setiap individu yaitu terjadinya perubahan ukuran,perubahan proporsi lenyapnya tanda-tanda lama dan munculnya tanda-tanda baru.
Adapun prinsip-prinsip Perkembangan sebagai berikut:
1.      Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process).
2.     Semua aspek perkembangan saling memengaruhi.
3.     Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu.
4.     Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
5.     Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
6.     Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan.














DAFTAR PUSTAKA

[2] Ali dan M.Asrori,Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta:PT Bumi Aksara,2015),hal.62
[3]Sudarwan danim, Perkembangan Peserta Didik , Bandung: Alfabeta, 2010, hal. 8
[4]Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, hal.2
[5] Ibid,hal.2
[6]Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011, hal. 3
[7]Syamsu Yusuf dan Nani M.Sugandhi,Perkembangan Peserta Didik,Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2011,hal. 4- 8



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan kurikulum di Indonesia

PERBANDINGAN KURIKULUM DI INDONESIA Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum Dosen Pengampu : Dr. Isof Syafei, M. Ag.    Disusun oleh : Hilda Lestari (115011613) KAMPUS STIT AT-TAQWA KPAD JL . INTEDANS NO.77S KPAD GEGER KALONG BANDUNG 40153 2017 DAFTAR ISI Daftar Isi ............................................................................................................................... 1 BAB I Pendahuluan ......................................................................................................................... 2 Latar Belakang ..................................................................................................................... 2 Rumusan Masalah................................................................................................................. 3 BAB II...

HUKUM TAKLIFI & HUKUM WADH’I

HUKUM TAKLIFI & HUKUM WADH’I Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Fiqih & Ushul Fiqih DOSEN : MUKAROM,M.AG. Nama : Hilda Lestari 115011613 KAMPUS STIT AT-TAQWA KPAD JL.INTEDANS NO.77S KPAD GEGER KALONG BANDUNG 40153 2016 PENDAHULUAN Para Ulama sepakat bahwa tindakan manusia;baik berupa perbuatan maupun ucapan,dalam hal ibadah maupun muamalah,berupa tindakan perdana maupun tindakan perdata,masalah akad atau pengelolaan,dalam syariat Islam seluruhnya masuk dalam wilayah hukum.Hukum-hukum itu sebagian ada yang dijelaskan oleh al-Quran dan al-Sunnah dan sebagian tidak.Namun Syariat Islam telah menetapkan dalil dan tanda-tanda tentang hukum yang tidak dijelaskan oleh keduanya,sehingga seorang Mujtahid dengan dalil dan tanda-tanda hukum itu dapat menjelaskan dan menetapkan hukum-hukum yang tidak dijelaskan tersebut. Dari kumpulan hukum-hukum syariat yang berhubungan ...
Hadits tentang sosial dan masyarakat Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Hadits dan Pembelajarannya DOSEN : MUKAROM,M.AG.   Disusun oleh : Hilda Lestari KAMPUS STIT AT-TAQWA KPAD JL.INTEDANS NO.77S KPAD GEGER KALONG BANDUNG 40153 201 7 BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan makhluk sosial dikarenakan pada diri manusia terdapat dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.       ...